Buena Notte...!!
Setelah hampir dua bulan semenjak posting perdana di blog
ini, akhirnya saya bisa posting lagi. Jika ada yang bertanya “kenapa?”, saya
sendiri juga bingung. I have no urgent duty. Selama 2 bulan ini saya sedang
banyak waktu kosong sebenarnya. Tapi ide untuk menulis sering kali datang pada
saat saya sedang tidak bersama laptop saya, dan pada saat sedang bersama
laptop, idenya sudah lupa. Lagipula saya memang senang menulis, but writing is
not my interest. Fashion is my interest for sure. J.
Dari waktu yang lama saya tidak menulis itu, saya banyak
memikirkan tentang fashion brand saya, seandainya nanti saya berhasil memiliki
sebuah fashion brand sendiri. Selama ini saya sudah punya fashion brand yang
bernama Raditya Couture. Logo brand tersebut seperti gambar di bawah ini.
Old Label Of Raditya Fashion Brand |
Di bawah naungan label ini, yang sudah saya pakai namanya
selama hampir 2 tahun, cukup banyak karya yang sudah saya hasilkan. Kebanyakan karya
tersebut berupa batik dalam wujud modern terutama untuk pria, serta kebaya dan
baju kurung. Dalam mewujudkan karya-karya tersebut, saya dibantu oleh penjahit
langganan saya yang sudah sangat handal dan memiliki kapabilitas yang tinggi.
Nanti di lain kesempatan akan saya posting beberapa karya yang sudah pernah
saya hasilkan di bawah naungan Raditya Couture. Karya yang menurut saya adalah
terbaik (dari segi bahan dan desain) berupa 2 buah kemeja batik tulis dari Solo
dan Cirebon. Sedangkan untuk busana wanita, karya terbesar saya adalah sebuah
kebaya yang dipakai kakak saya sendiri pada saat hari pertunangannya. Tentang karya
saya tersebut nanti akan saya posting di lain kesempatan.
Kembali tentang label saya Raditya Couture, dalam rentang waktu dua tahun tersebut label ini sudah sempat berganti nama dari Raditya menjadi Raditya Couture. Setelah dua tahun tersebut saya memikirkan tentang makna sebenarnya dari istilah “Couture” yang saya pergunakan di label saya tersebut. Couture sebenarnya adalah salah satu teknik dalam bidang menjahit (suatu saat akan saya jelaskan tentang makna istilah couture ini sebenarnya). Dalam dunia fashion internasional, tidak semua desainer dunia boleh menyandang gelar Couture ini. Hal ini dikarenankan couture merupakan teknik untuk mendapatkan busana dengan hasil yang sempurna 99,9%. Karena kerumitan teknik itulah, saya yang masih desainer abal-abal ini, yang karyanya masih hanya diketahui oleh segelintir orang, merasa perlu meralat penamaan Couture pada label saya. Istilahnya, saya tidak mau melangkahi desainer-desainer hebat yang sudah jauh di atas saya. Mereka yang sudah terkenal di seluruh Indonesai atau bahkan di seluruh dunia saja tidak menggunakan istilah couture pada labelnya, apalagi saya yang baru seumur jagung.
Dari alasan itulah saya berniat untuk mengganti label saya tersebut. Mengganti nama dan memberi wajah baru pada label Raditya. Istilah “Couture” sendiri rencananya akan diganti dengan sesuatu yang juga mampu merepresentasikan karya saya. Sedikit pergantian label tanpa menghilangkan ciri khas label tersebut. Saat ini nama yang akan digunakan sudah ditetapkan, namun desain label yang baru masih sedang dalam pembuatan, semoga bisa cepat saya postingkan logo yang baru tersebut. Insya Allah dalam beberapa minggu ke depan sudah siap (semoga pada saat itu sudah menjadi label resmi juga...hehehe AMIIN).
Well seems like enough for now, because i have to back to my new logo. Semoga nama di logo yang baru ini nantinya tidak akan memberikan ekspektasi yang berlebihan pada semua orang. Karena keinginan saya hanya satu dalam dunia fashion ini, membuat semua orang dapat merasakan “APA ITU FASHION”. Thanks..
Kembali tentang label saya Raditya Couture, dalam rentang waktu dua tahun tersebut label ini sudah sempat berganti nama dari Raditya menjadi Raditya Couture. Setelah dua tahun tersebut saya memikirkan tentang makna sebenarnya dari istilah “Couture” yang saya pergunakan di label saya tersebut. Couture sebenarnya adalah salah satu teknik dalam bidang menjahit (suatu saat akan saya jelaskan tentang makna istilah couture ini sebenarnya). Dalam dunia fashion internasional, tidak semua desainer dunia boleh menyandang gelar Couture ini. Hal ini dikarenankan couture merupakan teknik untuk mendapatkan busana dengan hasil yang sempurna 99,9%. Karena kerumitan teknik itulah, saya yang masih desainer abal-abal ini, yang karyanya masih hanya diketahui oleh segelintir orang, merasa perlu meralat penamaan Couture pada label saya. Istilahnya, saya tidak mau melangkahi desainer-desainer hebat yang sudah jauh di atas saya. Mereka yang sudah terkenal di seluruh Indonesai atau bahkan di seluruh dunia saja tidak menggunakan istilah couture pada labelnya, apalagi saya yang baru seumur jagung.
Dari alasan itulah saya berniat untuk mengganti label saya tersebut. Mengganti nama dan memberi wajah baru pada label Raditya. Istilah “Couture” sendiri rencananya akan diganti dengan sesuatu yang juga mampu merepresentasikan karya saya. Sedikit pergantian label tanpa menghilangkan ciri khas label tersebut. Saat ini nama yang akan digunakan sudah ditetapkan, namun desain label yang baru masih sedang dalam pembuatan, semoga bisa cepat saya postingkan logo yang baru tersebut. Insya Allah dalam beberapa minggu ke depan sudah siap (semoga pada saat itu sudah menjadi label resmi juga...hehehe AMIIN).
Well seems like enough for now, because i have to back to my new logo. Semoga nama di logo yang baru ini nantinya tidak akan memberikan ekspektasi yang berlebihan pada semua orang. Karena keinginan saya hanya satu dalam dunia fashion ini, membuat semua orang dapat merasakan “APA ITU FASHION”. Thanks..
go RADITYA...
BalasHapusMakasih de...:-D
Hapus